Monday, March 21, 2011

malaikat itu tak bersayap

Sudah beberapa minggu ini saya menjadi salah satu panitia sebuah acara dengan tema "AUTISM IN MOVEMENT". Acaranya sendiri terdiri dari 3 bagian : pemeriksaan gratis, workshop, charity night. 2 bagian terakhir belum terlaksana, sedangkan pemeriksaan gratis Puji Tuhan sudah selesai dan boleh dikatakan sukses.

okei intermezo tentang acaranya cukup. Saya mau  menceritakan betapa mengagumkan sekali para wanita-wanita super yang saya temui diacara tersebut. Mereka adalah para ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti autis, down syndrome, mentally retarded, dsb. Mereka "bekerja" 2x lebih berat daripada ibu yang memiliki anak normal. Ada seorang ibu yang harus bermain kejar-kejaran dengan anaknya karena tiba-tiba anak tersebut berlari, ibu yang lain harus menenangkan anaknya yang tantrum, mencoba mengerti apa yang dikatakan anaknya yang kata-katanya tidak jelas, dan lainnya. Selain itu mereka juga harus dengan berbesar hati menerima cemoohan dari lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa itu adalah suatu kesialan atau aib yang kemudian memandang rendah serta bahkan hina kepada keluarga yang mempunyai "anak aneh"

"anak aneh", begitu biasanya masyarakat memberikan label. Ibu mana yang rela ketika anak mereka yang dikandung selama 9 bulan dan dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawa dikatakan aneh? saya yakin tidak ada. Lalu apakah itu kemauan mereka untuk mempunyai anak dengan kebutuhan khusus? tentu saja setiap ibu menginginkan anak yang normal. Mungkinkah ini sebuah kutukan atau karma ? tentu tidak.
Tuhan mengijinkan ini terjadi pada mereka karena Tuhan tau kapasitas mereka, Tuhan percaya kepada mereka bahwa anak spesial yang Tuhan titipkan ini akan bertumbuh dengan baik ditangan yang tepat.

heii bagaimana dengan peran suami?
Pada acara yang terselenggara tersebut hampir sebagian besar suami juga turut mengantar dan menemani istri dan anaknya. Hal ini dapat dijadikan salah satu cara atau sumbangsih paling sederhana suami agar sang istri tidak merasa berjuang sendiri dan tidak mendapat dukungan dari suami.



Tuhan tidak bisa selalu berada disisi kita  untuk menjaga kita, maka Tuhan mengirimkan malaikatnya yang tak bersayap yang kita panggil IBU

No comments:

Post a Comment